Kamis, 08 April 2010

Mempelajari Ungkapan Imam Syafi'i

Ungkapan Imam Syafi'i yang telah masyhur diantara kita adalah "Jika hadits itu shahih maka itulah madzhab saya."
banyak masyarakat yang salah mengartikan ungkapan diatas. Ada yang beranggapan bahwa setiap ada hadits shahih, maka apa yang terkandung dalam hadits tersebut adalah madzhab Imam Syafi'i. Padahal ungkapan tersebut tidak mengandung makna umum secara mutlak. Karena Imam Syafi'i sendiri banyak mengetahui hadits shahih tapi tidak mengamalkannya karena banyak alasan tertentu. Diantaranya adalah karena hadits tersebut mansukh (telah dihapus masa berlakunya, diganti hukum baru). Atau karena hadits tersebut bermakna umum (bermakna luas mencakup banyak hal), kemudian maknanya dipersempit dengan hadits lain. Dan masih banyak hal lain yang menyebabkan hadits shahih tidak dijadikan pedoman madzhab Syafi'i.
Lantas bagaimana kita memahami ungkapan Imam Syafi'i di atas? Sebaiknya kita memahami ungkapan diatas dengan cara sbb:
1. Bahwa ungkapan tersebut adalah untuk hadits-hadits yang mana Imam Syafi'i masih ragu akan kesahihanya, yang menyebabkan Beliau menggantungkan hukum suatu permasalahan pada kesahihan hadits tersebut. Misalnya, jika hadits tersebut shahih maka hukum untuk permasalahan tersebut adalah sunah, sedangkan untuk sementara ini hukumnya masih mengikuti hukum asal.
2. Bahwa maksud beliau adalah jika ada suatu hadits shahih, kemudian ada seorang mujtahid berijtihad menggunakan metode ijtihad Imam Syafi'i sehingga menghasilkan kesimpulan kesimpulan hukum. Maka, hukum tersebut termasuk dalam madzhab Syafi'iah.
3. Bahwa maksud Beliau adalah beliau tidak mengambil hadits yang tidak shahih untuk melandasi pendapat-pendapat beliau dalam hukum fikih.
Wallahu a'lam...

Tidak ada komentar: