Kamis, 25 Agustus 2011

Awal Akhir Pertempuran

setelah bertempur selama lima tahun melawan buku2 pelajaran. akhirnya aku telah berhasil menumbangkan semua lawan tandingku. hari Rabu 24 Agustus 2011 bertepatan dengan 24 Ramadhan 1432 H, telah diumumkan hasil ujian akhir di Al-Ahgaff University angkatan 2006. alhamdulillah...
banyak suka dan duka menghiasi perjalan perjuanganku. banyak pedang menyayat-nyayat kulitku. tombak menusuk-nusuk dan suara bom menggelegar. terkadang aku tertunduk jatuh. aku pun bangkit kembali. terkadang aku terluka yang amat dalam dan perih. aku pun segera mencari obat penawar. banyak teman-temanku berguguran.
aku dan kawan-kawan telah berusaha untuk menaklukan medan pertempuran yang amat berbahaya ini. namun, apa boleh buat, takdir telah tersurat. banyak kawan-kawan yang tersingkirkan. banyak nyawa melayang. banyak darah tumpah dimana-mana.
setelah pertempuran itu sampai pada puncaknya... semuanya telah kembali ke rumah masing-masing. membawa luka, membawa duka, ada juga yang membawa bahagia dan bangga. tidak sedikit yang berkata: pertempuran telah berakhir, kita harus merayakannya. kita harus berpesta.
saya pun menjawab: jangan lengah... justru akhir pertempuran ini adalah permulaan perjuangan kita. kemenangan ini hanyalah titik awal dari kehidupan yang sesungguhnya. pertempuran yang lebih besar akan terjadi di medan yang lebih menyeramkan, lebih menegangkan dan membahayakan.
cukuplah kemengan ini, kita rayakan dengan bersyukur kepada Allah Swt dan orang-orang di sekitar kita. sedikit bersedakah sekaligus untuk menolak bala. sambil terus berdoa dan bertawakkal kepada Allah Swt untuk bersiap-siap menghadapi pertempuran berikutnya.
SESUNGGUHNYA AKHIR PERTEMPURAN KEHIDUPAN INI ADALAH KETIKA KITA MASUK SURGA.

Senin, 15 Agustus 2011

Gerimis Ampunan

Malam-malam Ramadhan selalu ada rasa yang berbeda. dari suasana tarawih yang begitu meriah dan khidmat. suasana bangun malam walaupun hanya sekedar untuk makan sahur dan dua rakaat. suasana tadarrus kitab suci Al-Quran. dan berbagai kegiatan yang lain yang semuanya merupakan penguapan butir-butir do’a penyebab turunnya gerimis ampunan Allah Swt.
di pertengahan kedua bulan Ramadhan, kota Tarim penuh dengan semangat ibadah yang lebih giat dari sebelumnya. karena di paruh kedua ini banyak masjid-masjid yang menyelenggarakan khataman Al-Quran. sebenarnya ada masjid-masjid yang khatam Al-Quran setiap empat hari sekali. tapi untuk perayaan ceremonial yang resmi dan lebih besar diadakan pada tanggal-tanggal tertentu saja. misalnya di Masjid Aidid pada malam 15, di masjid Ahlu Kisa (Darul Musthofa) pada tanggal 17, di Masjid Ba’alawi tanggal 27 dan puncak ceremoni terbesar diadakan di masjid Al-Muhdhor pada malam 29.

di setiap malam-malam khataman saya selalu merasakan mendapat rintik-rintik rahmat Allah Swt yang menghujani halaman masjid yang dipenuhi oleh jamaah. hal itu tiada lain karena untaian do’a yang telah dibaca. kita harus ingat bahwa Allah Swt berfirman : “Jika hamba-hambaku bertanya padamu (Muhammad) tentang-Ku, maka katakanlah bahwa aku sangatlah dekat, aku mengabulkan doa para pendoa, maka berdoalah kepadaku.”

wahai sahabat-sahabatku berdoalah kepada Allah, apapun yang engkau harapkan insya Allah akan terkabulkan. terutama disaat waktu sahur. di waktu itulah doa sangat mustajab. selepas makan sahur sempatkanlah barang sejenak menengadahkan kedua tangan untuk memohon kepada Allah Swt. sampaikan seluruh keinginanmu.

agar gerimis itu berubah menjadi hujan yang mengguyur seluruh penghuni kotamu.

Rabu, 03 Agustus 2011

Tarawih 100 Rakaat

sholat Tarawih yang dulu "pernah diperdebatkan" tentang bilangan rakaatnya, antara orang yang mengatakan 20 rakaat atau 8 rakaat, sekarang saya mendapati orang-orang yang sholat hingga 100 rakaat....
pertama sholat di masjid Jauhar jam 19.45...jumlah 20 rakaat
kedua di masjid as-Sakron jam 21.00 jumlah 20 rakaat
ketiga di masjid Ba'alawi jam 22.30 jumlah 20 rakaat
keempat di Masjid Muhdhor jam 1.00 dini hari jumlah 20 rakaat
kelima di Masjid Jami' jam 2.00 dini hari jumlah 20 rakaat
semuanya ada di Kota Tarim...
bukan hanya satu orang, tapi banyak orang yang mengerjakan sholat itu.. termasuk para ulama juga...
apakah sholat semacam ini bid'ah? ataukah termasuk orang yang menambah ibadah yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw...?
terlepas dari pertanyaan diatas... saya ingin menyampaikan bahwa menghidupkan malam Ramadhon dengan ibadah sunah sangat dianjurkan... bahkan ada hadits yang menyatakan "Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dan menghidupkan malam-malamnya hanya karena iman pada Allah Swt dan mengharapkan pahala dari-Nya, maka ia berhak mendapatkan Surga."
menghidupkan malam Ramadhan bisa dengan membaca Al-Quran, berbakti kepada orang tua, bersedekah, mencari nafkah untuk anak istri, sholat sunah dan lain-lain...
bagi Anda yang ingin sholat 100 rakaat sendirian merasa malas dan suntuk bisa sholat di masjid bersama dengan teman-teman berjamaah pasti lebih ringan dan menyenangkan. begitu juga dengan baca Al-Quran bisa bersama-sama di masjid saling menyimak bacan masing-masing, siapa tahu bacaan kita ada yang salah. pahalanya juga sama besarnya baik yang mendengarkan ataupun yang membaca.
khusus untuk anda yang berkeyakinan tidak boleh sholat tarawih lebih dari 8 rakaat atau tidak boleh lebih dari 20 rakaat Anda bisa makmum dengan niat sholat sunah mutlak, yaitu sholat sunah yang disunahkan tanpa memandang waktu, artinya boleh dilakukan kapanpun, termasuk malam ramadhan. dan menurut madzhab Syafi'i orang yang makmum niatnya tidak harus sama dengan imam asalkan bentuk sholatnya sama yaitu sama-sama satu ruku dan satu i'tidal. jadi Anda boleh niat sholat sunah mutlak sambil makmum pada orang yang sholat sunah tarawih atau sholat sunah yang lain bahkan bisa juga makmum pada orang yang sedang sholat fardhu.
caranya: jika sholat anda 2 rakaat sedangkan imam 4 rakaat, maka Anda tinggal duduk sambil nunggu Imam di rakaat ke 2 sampai imam duduk untuk tasyahud akhir kemudian anda salam mengikuti imam, atau ketiak imam berdiri setelah tasyahud awal anda niat mufaroqoh dan salam.
jadi Anda bisa sholat sunah 100 rakaat di kota Tarim tanpa merasa bimbang apakah itu bidah atau tidak, apakah itu dilarang atau tidak.... karena menghidupkan malam ramadhan sangat dianjurkan terutama dengan sholat.
selamat mencoba... dan beribadah semoga diterima Allah SWT... Amin.