Sabtu, 02 Oktober 2010

Bukan Seperti yang Anda Sangka



Tentang nama baik sebuah agama yang telah lama diinjak-injak. Banyak masyarakat awam mengira bahwa agama islam adalah sumber dari kekerasan, sumber dari keterbelakangan, kemiskinan dan bias gender yang sangat merugikan.
Ada seorang wartawan sebuah koran nasional yang terkenal. Dia mengikuti pertemuan pers internasional di Malaysia. Wartawan tersebut dengan sangat bangga mengatakan bahwa di Indonesia pers sangatlah bebas. Bahkan dia menyimpulkan bahwa larangan pers indonesia hanya dua. Pertama menayangkan orang merokok di POM bensin. Kedua menayangkan orang pakai sepatu di dalam masjid. Ketika ia ditanya mengapa dua hal itu dilarang. Ia menjawab dengan sepontan, bahwa jika dua hal itu dilakukan berarti kita bunuh diri.
Untuk alasan pelarangan penayangan orang merokok di pom bensin, dapat diterima jika itu dikatakan bunuh diri. Akan tetapi, untuk alasan menayangkan orang masuk ke dalam masjid dengan mengenakan sepatu dianggap sebagai bunuh diri, tidak dapat saya terima. Karena sesungguhnya, bukan seperti itulah akhlak umat Islam. Umat islam tidak membunuh orang hanya karena ia mengenakan alas kaki di dalam masjid. Dalam ajaran Islam diperkenankan membunuh hanya pada beberapa tempat. Seperti dalam kondisi perang, membela diri, harta dan kehormatan keluarga serta melaksanakan qishos. Tidak ada alasan membunuh orang hanya karena mengenakan alas kaki di dalam masjid.
Mari kita menelaah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Baihaqi dan Imam Darukutni :
Artinya : Nabi Melihat orang pedalaman (a'robi) sedang kencing di dalam masjid. Para sahabat ingin mencegah dan mengusir orang itu. Namun, Nabi SAW melarang mereka dan beliau berkata : biarkan ia menyelesaikan hajatnya. Kemudian, Nabi SAW memanggil orang pedalaman itu untuk dinasehati. Beliau berkata : Bahwa masjid bukanlah tempat untuk kencing dan semisalnya. Masjid adalah tempat beribadah dan dzikir kepada Allah. Kemudian Nabi SAW menyuruh salah seorang sahabat untuk mengambil air. Dan akhirnya Nabi SAW membersihkan kencing itu dengan air tersebut.
Alangkah arif dan bijaksananya Rasulullah SAW. Pemimpin umat Islam. Pemegang kekuasaan tertinggi dan hak pensyariatan hukum Islam. Andaikan hukum orang yang kencing di dalam masjid adalah dibunuh. Maka, Beliau adalah orang yang memiliki hak untuk mensyariatkan hal itu. Dan beliaulah orang yang paling pantas untuk melakukan hal itu.
Jika kencing di dalam masjid tidak dibunuh, Maka apakah memakai alas kaki di dalam masjid berhak untuk dibunuh?
Inilah syariat Islam yang sesungguhnya. Islam yang dibawa oleh Nabi Sang Pemaaf. Nabi yang sangat arif dan bijaksana. Islam yang membawa perdamaian yang semakin usang karena debu-debu yang ditaburkan oleh orang-orang yang mengenal islam hanya dari baju dan jambang. Inilah wajah islam yang sudah tidak lagi dikenali oleh pemeluknya, lantaran topeng-topeng imitasi yang senantiasa menghiasi pemimpinnya.
Marilah kawan, kita mempelajari agama Islam dengan sungguh-sungguh. Dan marilah kita pahami Islam dari sumber yang dapat dipercaya.
30 Agustus 2010

Tidak ada komentar: